Rabu, 05 Agustus 2015

Nasehat Sebelum Liburan

Nasehat sebelum liburan perlu agar tidak salah arah. Setiap harinya dalam individu harus ada perubahan, dalam sebuah hadits telah diterangkan barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka rugilah, barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka beruntunglah, dan barang siapa yang hari ini lebih jelek dari hari kemarin maka terlaknat. Jadi semua orang jika dikelompokkan hanya ada 3 jenis seperti dalam hadits tersebut.
Barangsiapa tahun ini lebih baik maka beruntunglah dia di dunia dan akhirat, dulunya yang jarang belajar, sekarang menjadi giat belajar, akhlaknya, perilakunya, dan lain sebagainya.
Tentang kesederhanaan dan keistiqomahan di pondok, untuk orang tuanya yang kaya jangan menjadi anak yang manja, karena semua itu milik orang tuamu, orang tuamu bisa kaya karena berusaha dan disertai dengan doa.
Apa artinya libur bukan berarti libur kemudian tidak mempunyai pekerjaan, hakikat dari libur/istirahat adalah berpindah dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, ini adalah hakikat libur bagi orang mukmin, istirahatnya jalan yaitu berdiri, istirahatnya berdiri yaitu tidur bukan berarti berdiri terus atau tidur terus, kalau di kelas tidak ada gurunya maka harus pintar-pintar mencari pekerjaan yang lain, pekerjaan yang baik itu akan menambah pengalamanmu, pengetahuanmu, budi pekertimu.
Jika mendapat nikmat yang lebih maka harus bersyukur,cara bersyukurnya dengan sujud syukur bukan malah urak-urakan, itu semua untuk kepentingan dirimu sendiri, kebiasaan baik di pondok untuk tetap dijalankan.
Anak laki-laki tidak usah coba-coba main ke rumah anak perempuan, kirim-kiriman surat, tidak usah ada pertemuan, jangan pula coba pacaran, kirim salam, semua itu tidak ada manfaatnya, yang pastinya akan mengganggu seseorang itu sendiri, nanti akan ada waktunya sendiri.
Sekarang carilah ilmu, amal, dan ibadah, nanti pasangan jodoh akan datang dengan sendirinya, jika benar-benar mencintai ilmu, amal, dan ibadah maka gunakanlah waktumu dengan sebaik-baiknya.
Jika ketika masa remajanya itu selalu melaksanakan apa yang diperintahkan, maka hal itu akan melekat, kalau di masa remajanya sering maksiat maka sulit diperbaharuhi lagi atau kalau masa remajanya selamat maka masa selanjutnya juga akan selamat, begitupun sebaliknya.
Dirumah tetaplah sholat jama’ah, tetap baca Al-Qur’an, meskipun hanya satu mikra’. Ada cerita, seorang pegawai rendahan, gajinya kecil, kadang cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan kadang tidak cukup, kemudian ia pergi ke seorang kiyai, disana ia ceritakan kehidupannya ke kiyai tersebut kemudian kiyai tersebut menyuruh untuk melakukan 4 perkara:
1) Kerjakanlah pekerjaan tersebut walaupun gajinya sedikit, tetaplah tambah ilmu pengetahuan dan keterampilan.
2) Teruslah sholat jama’ah.
3) Bacalah Al-Qur’an setiap hari walau hanya satu mikra’.
4) Tidur jangan terlalu malam agar dapat bangun di sepertiga malam terakhir untuk sholat malam dan lupakan semua permasalahan kehidupan.
Di rumah buatlah suatu agenda misalnya menghafal Al-Qur’an, mengulang pelajaran, membantu orang tua. Kalau basuk kamu keluar Aliyah mau jadi dokter maka pelajarilah yang menyangkut hal tersebut, waktu liburan supaya diisi jangan sampai nganggur, jadi agendakan semuanya.
Masalah pakaian, pakailah pakaian yang rapi yang penuh dengan nuansa islami, begitu pula ucapan, berbicaralah yang sopan. Kalau menjadi tuan rumah jadilah tuan rumah yang sopan, tunjukkan kegembiraan pada tamu dan persiapkan dengan baik (gupuh), kemudian mempersilakan duduk (lungguh), dan kalau ada makanan hidangkanlah (suguh). Kalau menjadi tamu, jangan sampai mengganggu, pilih waktu yang pas untuk bertamu, dan jangan sampai bertamu berhari-hari, bicaralah yang sopan dan santun.
Yang terakhir tentang hutang piutang, yang masih mempunyai hutang agar segera dibayar, jangan terbiasa menghutang, jangan meninggalkan teman tetapi masih mempunyai hutang. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda “ Jauhilah hutang, karena hutang itu menjadikan pada waktu siang hina.” Pinjaman-pinjaman apapun segera dikembalikan, ini etikanya sebagai seorang mukmin.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Komentar Anda.